Berhenti Berpikir = Gagap Menghadapi Zaman

Maarif (2009, h.43) melontarkan pertanyaan berikut dalam autobiografi beliau: “….mengapa kemudian umat Islam berhenti berpikir selama ratusan tahun?” Heriyanto (2011, h.9) juga melontarkan pernyataan yang mendukung pertanyaan Maarif tersebut, “….keterbelakangan kaum Muslim dalam sosial-ekonomi-politik dan tradisi keilmuan, bahkan moral, membuat sebagaian besar kaum Muslim gagap dalam mengantisipasi tantangan dan perubahan zaman yang sedemikian keras.”

Hunayn ibn Ishaq

Hitti (1970/2010, h.388) menyebutkan tentang Hunayn ibn Ishaq. Tokoh ini disebut juga oleh Heriyanto (2011, h.62) sebagai penerjemah literatur Yunani dan Persia ke dalam bahasa Arab. Hunayn beragama Nasrani dah HItti menyebutkan bahwa Hunayn dijuluki sebagai “Ketua Para Penerjemah” pada abad ke-9 masehi. Buku-buku yang diterjemahkan terutama adalah buku tentang ilmu kedokteran karya Galen. Hunayn menjaga integritas agama dan profesi ketika diminta oleh penguasa pada saat itu untuk meracun orang-orang tertentu yang menjadi saingan penguasa. Kutipan lebih lengkap bisa dibaca pada buku Hitti (1970/2010, h.390)